Senin, 18 Juni 2018

Jerman kalah 0-1 Meksiko di pertandingan pertama Grup F Piala Dunia 2018

Jerman kalah 0-1 Meksiko di pertandingan pertama Grup F Piala Dunia 2018

Globesnews - Piala Dunia 2018 Rusia - Luzhniki Stadium, Moskow.Dalam sejarah Piala Dunia, ini merupakan kekalahan pertama Jerman di pertandingan pertama ketika berstatus juara bertahan. Sebelumnya, Jerman tidak pernah kalah di tiga kesempatan melakoni pertandingan Piala Dunia sebagai juara bertahan. Yakni di Piala Dunia 1958, 1978 dan 1994.


Kenapa Jerman bisa kalah dari Meksiko? Apakah Jerman memang terkena "kutukan" juara bertahan di Piala Dunia 2010? Ah, jangan bercanda.

Kalau sampean (Anda) menyaksikan pertandingan Jerman melawan Meksiko tadi malam, penyebutan kutukan itu kiranya kurang tepat. Sebab, kekalahan Jerman bukan tanpa sebab. Pun, kemenangan Meksiko lewat gol semata wayang Hirving Lozano di menit ke-35, bukanlah kebetulan. Tidak percaya, simak komentar kedua pelatih.

Dalam jumpa pers seusai pertandingan, pelatih Jerman Joachim Loew mengakui kekalahan dari Meksiko dikarenakan timnya bermain buruk, terutama di babak pertama. Menurutnya, Jerman bermain jauh dari standar permainan mereka. Justru Meksiko yang beberapa kali mendapatkan peluang melalui serangan balik cepat.

"Di babak pertama, kami bermain sangat buruk. Kami tidak mampu menampilkan gaya main kami, serangan dan umpan kami tidak efektif," ujar Loew seperti dikutip dari Sports NDTV

Loew juga menyoroti lini depannya yang kurang tenang memanfaatkan peluang. Ya, meski tidak bermain seperti biasanya, Jerman sebenarnya mampu mengkreasi cukup banyak peluang.

Mengandalkan Timo Werner sebagai penyerang didukung trio Mesut Oezil, Thomas Muller dan Julian Draxler, Jerman sedikitnya bisa menciptakan 9 peluang. Namun, tidak ada satupun yang menjadi gol. Di menit ke-80, Loew memasukkan penyerang senior, Mario Gomez dengan harapan pengalamannya bisa membuat perbedaan, tetapi hasilnya sama saja.

"Kami punya beberapa peluang yang seharusnya menjadi gol tetapi kami seperti sedang sial, bola nya tidak mau masuk ke gawang. Ditambah lagi kami kurang tenang dalam finishing," sebut Loew.

Di babak kedua, Jerman bermain lebih bagus. Mereka lebih menyerang. Terutama ketika Marco Reus dimasukkan menggantikan Sami Khedira di menit ke-60. Namun, Meksiko mampu tampil tenang.

Meksiko sebenarnya punya rekor buruk melawan Jerman

Padahal, Meksiko sebenarnya tidak punya rekor bagus kala melawan Jerman--hanya sekali menang dalam 11 pertemuan. Bahkan, di pertemuan terakhir, Meksiko kalah 1-4 di Piala Konfederasi tahun lalu. Namun, di pertandingan tadi malam, Meksiko tampil sangat siap menghadapi Jerman.

Meksiko mampu menggabungkan antara soliditas pertahanan dan kecepatan dalam melakukan serangan balik. Di lini pertahanan, bek-bek Meksiko plus penampilan kiper, Guillermo Ochoa, mampu tampil tenang meredam serangan Jerman. Terlebih di menit-menit akhir babak kedua. Sementara di lini depan, Carlos Vela, Lozano dan Prado tampil agresif mendukung Javier Hernandez.

Pelatih Meksiko, Juan Carlos Osorio menyebut timnya sudah mengantisipasi permainan Jerman. Termasuk melakukan simulasi bila Jerman memainkan Mario Gomez.

"Di babak pertama, kami bermain lebih baik. Di babak kedua, mereka keluar menyerang. Kami sudah mengantisipasi serangan mereka dengan empat gelandang ikut membantu dan tiga pemain depan siap melakukan serangan balik. Hampir saja kami mendapat gol kedua," ujar Carlos Osorio dikutip dari BBC. 

Jadi, masih mau menyebut kekalahan Jerman karena kutukan? Kalau saya, senada dengan Loew, Jerman kalah karena mereka memang kebetulan tampil buruk. Utamanya di babak pertama. Serangan-serangan mereka monoton dan mudah terbaca.

Dan, bila menyebut hasil ini sebagai kutukan, rasanya kita tidak adil kepada pemain-pemain Meksiko yang telah berjuang hebat selama pertandingan demi meraih kemenangan. Lihat bagaimana ekspresi pemain-pemain Meksiko di akhir pertandingan yang saling berangkulan gembira. Mata Javier Hernandez sampai berkaca-kaca, tanda seolah tak percaya negaranya telah mengalahkan juara dunia.

Kini, Jerman pantas khawatir bakal bernasib seperti Spanyol di Piala Dunia 2014 dan Prancis di Piala Dunia 2002 yang tersingkir dari fase grup setelah kalah di pertandingan pertama. Di laga kedua, Jerman akan menghadapi Swedia yang wajib mereka menangi, lalu bertemu Korea Selatan di laga terakhir.

Menarik ditunggu bagaimana respons Jerman saat melawan Swedia pada 24 Juni nanti. Jerman wajib menang bila ingin menghidupkan peluang lolos ke babak 16 besar. Merujuk pada hal itu, pertandingan ini bakal sangat menarik ditonton.
Previous Post
Next Post
Related Posts

0 komentar: